Gallery Kegiatan

9 02 2011




CITRA PROFESI GURU

9 02 2011

Oleh Asep Sapa’at
Pelatih Pendidikan Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa

Hanya ada dua profesi di dunia, yaitu guru dan bukan guru. Mungkin ini hanya sebuah pandangan subjektif, meskipun mungkin juga hal ini pun sangat benar adanya. Profesi guru menghasikan profesi lainnya, tetapi tidak sebaliknya. Ada sebagian orang yang jalan hidupnya berubah karena diinspirasi sosok guru. Guru, tak cukup pandai menjelaskan sajian materi pelajaran, tetapi lebih dari itu, guru adalah orang yang mampu membuat perbedaan bagi pribadi-pribadi siswanya karena perilakunya yang layak digugu dan ditiru.

Baca entri selengkapnya »





Mengembalikan Kehormatan Guru

9 02 2011

Oleh Doni Koesoema A
Peneliti dan Konsultan Pendidikan, Alumnus Boston College Lynch School of Education, AS

Tak pernah ada dalam sejarah bangsa ini profesi guru begitu terpuruk di mata masyarakat seperti saat ini. Seringnya guru mogok mengajar karena berdemonstrasi, citra guru yang rusak karena tuntutan ujian nasional, dan kebijakan pendidikan yang abai terhadap pengembangan profesional guru hanya beberapa kenyataan yang menunjukkan betapa kehormatan guru telah hilang. Mengembalikan kehormatan guru tak lagi bisa ditawar untuk menyelamatkan masa depan negeri ini. Tugas itu tak ringan dan memerlukan kerja sama banyak pihak sesuai cakupan tanggung jawab mereka. Hanya dengan pendekatan utuh dan sinergilah, kita dapat mengembalikan kehormatan guru.

Baca entri selengkapnya »





MENGOPTIMALKAN FUNGSI BLOG SEBAGAI MEDIA BELAJAR DI ERA DIGITAL

9 02 2011

MENGOPTIMALKAN FUNGSI BLOG SEBAGAI MEDIA BELAJAR DI ERA DIGITAL

Oleh: Jasmansyah)*

Akhir-akhir ini, keberadaan blog telah menjadi kebutuhan bahkan gaya hidup sebagian masyarakat. Kegiatan blogging telah menjamur di mana-mana dari berbagai kalangan dan setiap elemen masyarakat. Entah itu hanya sebagai buku harian, ungkapan opini, ide, kreatifitas hingga untuk meraup penghasilan lebih dari berbagai macam bisnis dunia maya. Blog, adalah istilah dalam dunia maya yang sangat dikenal oleh para penggiat IT. Kata Blog berasal dari kata weblog yang diperkenalkan pertama kali sejak tahun 1998 oleh Jhon Barger. Dia memberi nama Weblog untuk menspesifikasikan istilah website yang bersifat pribadi dan sering di update dari waktu ke waktu. Dengan kata lain Blog itu adalah website yang bersifat persoal, yang memuat opini pesonal dan hal-hal lain yang merupakan aktualisasi diri pembuatnya secara personal yang ingin ia kabarkan pada komunitas global. Meskipun personal, isinya bisa dinikmati siapa saja darimana saja dan kapan saja. Blog sangat banyak diminanti oleh para penggiat di dunia maya karena bisa menjadi rumah kedua untuk menyalurkan hobi bahkan promosi.

Baca entri selengkapnya »





Pendidikan Indonesia Sekarang Dan Mendatang – Sudah Saatnya Beranjak Maju

9 02 2011

Pendidikan Indonesia sekarang dan mendatang

Tanggal 20 April 2009, sudah di depan mata. Mulai pelajar SMA/SMK/ MA mulai yang namanya Ujian Nasional. Selama 4 hari kelulusan mereka akan di uji berdasarkan proses selama 3 tahun yang telah dilalui. Seminggu kemudian pelajar SMP/MTs dan dua minggu kemudian UASBN bagi pelajar SD/MI.

Baca entri selengkapnya »





PERMASALAHAN PENDIDIKAN SEKARANG INI

9 02 2011

Mengenai masalah pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tecermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, bahkan aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten.

Berbicara tentang anggaran pendidikan ini memang sangat dilematis. Dalam kenyataannya, permasalahan utama sebenarnya bukan pada nilai anggaran saja. Hal ini terbukti bahwa meskipun anggaran kita kurang dari angka 20 persen dari APBN. Tetapi dalam hal ini pemerintah berusaha menaikkan anggaran pendidikan dari tahun ke tahun. Pertanyaannya adalah bahwa, apakah kenaikan anggaran itu telah dapat mendongkrak pencapaian hakikat penyelenggaran pendidikan itu sendiri? Belum lagi adanya berbagai penyalahgunaan anggaran pendidikan, mulai dari masih maraknya pungutan liar dari tingkat perguruan tinggi sampai dengan penyelewengan dana BOS. Baca entri selengkapnya »





MATINYA SEKOLAH DAN KAMPUS KITA?

9 02 2011

Oleh Ahmad Baedowi
Pengamat pendidikan

Agak ekstrem, memang, membayangkan sekolah dan kampus tak memberi arti banyak bagi pertumbuhan mental individual dan sosial anak-anak kita. Secara individual mereka digiring untuk berpikir konvergen dan sangat jarang dituntun untuk berpikir secara divergen. Akibatnya pendidikan sangat minim dengan praktik mengapresiasi kondisi sosial karena di sekolah dan kampus anak-anak kita secara sengaja dan menyengaja diasingkan dengan persoalan keseharian yang ada di sekitar mereka. Akibatnya, muncul perlawanan diam-diam dalam bentuk yang asosial; kerumunan, tawuran, demonstrasi anarkistis, dan bentuk-bentuk kekerasan sejenis yang tak mereka dapati dan pelajari di sekolah dan kampus.

Baca entri selengkapnya »





Nasib Pendidikan Gratis

9 02 2011

Oleh Ibrahim Sakty Batubara
Anggota Komisi X Fraksi PAN DPR RI

Selama ini dalam persepsi masyarakat sudah telanjur terbentuk bahwa anggaran pendidikan minimal 20 persen akan secara langsung berimplikasi pada penyelenggaraan pendidikan gratis yang bisa dinikmati oleh setiap warga negara. Bahkan sebagian besar masyarakat meyakini bahwa layanan pendidikan yang mereka terima juga berkualitas karena didanai oleh anggaran yang cukup besar dalam anggaran pendapatan dan belanja negara.

Tapi masyarakat menghadapi kenyataan pahit karena mereka masih harus mengeluarkan biaya yang lebih mahal di sejumlah sekolah-sekolah yang justru berlabel sekolah gratis. Mereka dipusingkan oleh maraknya pungutan yang dilakukan oleh sejumlah sekolah, berupa uang gedung, uang karyawisata, uang LKS, uang buku, uang ekstrakurikuler, dan uang-uang sumbangan lainnya dengan berbagai dalih.

Kalaupun mereka dapat menikmati dunia pendidikan, persoalan mutu menjadi barang yang bernilai amat mahal. Apalagi kini banyak sekolah yang berlomba untuk menaikkan statusnya menjadi sekolah berstandar nasional (SSN) untuk sekolah dasar dan rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI) untuk sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Peningkatan status ini tentu berimplikasi pada struktur biaya operasional yang mesti dikeluarkan oleh sekolah tersebut dan menjadi biaya yang mesti ditanggung oleh masyarakat. Akibatnya, terjadilah seleksi status sosial dalam masyarakat. Hanya kelompok masyarakat dari kalangan mampulah yang bisa menikmati pendidikan bermutu. Alhasil, harapan masyarakat untuk mendapatkan layanan pendidikan gratis dan bermutu tinggal impian.

Baca entri selengkapnya »





BERAGAM WATAK SEORANG PEMIMPIN

9 02 2011

By. Mudzakkir Hafidh

(artikel seri I)

He…he….ini hanya pendapat pribadi lho….kalau cocok boleh dijadikan referensi, kalau salah…ya…hitung-hitung sumbangsih saya pada diri sendiri saja. semoga kita semua menjadi pemimpin yang baik. kan setiap manusia adalah pemimpin…betulkan …langsung aja…watal seorang pemimpin ada 4 menurut saya :

Pemimpin Berwatak Makelar

Pemimpin yang fikirannya fulus terus, tidak menghiraukan kesyejahteraan karyawan atau orang lain, pokoknya gak mau berkorban, segala sesuatu yang ia kerjakan harus memberi profit bagi dirinya, meskipun dengan segala cara.

Pemimpin Berwatak Bunglon

Pemimpin yang di depan karyawannya memuji-memuji, dibelakangnya membenci. tidak mau terus terang, kebijakannya berubah-rubah, pendek kata pagi dele sore tempe.

Pemimpin Berwatak Hantu

Pemimpin yang sukanya menakut-nakuti karyawan atau bawahannya, dia tidak percaya diri dan tidak berwibawa kecuali hanya menakut-nakuti orang lain agar bekerja, sesekali mengancam.

Baca entri selengkapnya »





FRESHGRADUATE

8 02 2011

Incar Karier Industri Kreatif Sedari Dini

Rifa Nadia Nurfuadah – Okezone

Sabtu, 13 November 2010 – 09:07 wib

Image: corbis.com

JAKARTA – Dunia kini sedang gandrung pada ekonomi kreatif, yaitu perekonomian yang menjadikan kreativitas dan kemampuan intelektual muda sebagai dagangan utama. Akibatnya, tren industri pun bergeser menjadi industri kreatif, termasuk di Indonesia.

Sebagai anak muda, kamu bisa memilih sektor mana saja sesuai dengan jurusan kuliahmu. Sehingga, ketika lulus kuliah, kamu sudah rencana yang matang apa yang harus dilakukan.

Agung Bawantara dalam buku Most Wanted Creative Jobs terbitan gagas Media mencatat, pemerintah sejak 2006 telah meluncurkan Indonesia Design Power 2006-2010 untuk menggarap industri ini. “Pada 2016, diperkirakan industri kreatif yang sekarang masih bergerak di sektor seni, musik, fashion, periklanan, kuliner, dan kerajinan ini bakal menyumbang pendapatan negara sebesar 10 persen!” tulis Agung.
Baca entri selengkapnya »